Feeds:
Posts
Comments

Archive for March 17th, 2010

Ternyata, Semarang adalah kota majemuk yang sungguh menjunjung tinggi pluralisme. Ini dapat dilihat dari beragamnya tempat peribadatan di kota Semarang. Dari mulai Klenteng-klenteng yang menjamur di daerah pecinan, Vihara Budhagaya di daerah Semarang atas, Gereja dimana-mana dan juga mesjid Agung Semarang yang megah bak istana.

Ngomong-ngomong soal Mesjid Agung Semarang, saya terus terang takjub dengan kemegahannya. Dengan area yang cukup luas, bagunan mesjid ini berdiri berdampingan dengan menara tinggi berlantai 19. Diarea mesjid ini pun terdapat convention hall, semacam gedung serba guna, yang kerap digunakan untuk acara pernikahan, dan lainnya. Selain itu, bangunan mesjid Agung ini memiliki 1 buah Basement yang diperuntukkan untuk areal parkir, baik untuk motor ataupun mobil.

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, disamping mesjid ini ada menara tinggi yang memiliki lantai sampai 19 lantai. Bangunan ini diperuntukkan untuk beberapa hal, diantaranya museum perkembangan islam (baca:dilantai 2-3), stasiun pemancar radio, dan restoran (baca:dilantai 18). Konsep restorannya mirip seperti salah satu restoran di bandung yang menjual panorama ketinggian dengan lantai resto yang dapat berputar (baca:rotate) perlahan, sehingga panoramanya dapat berganti dan membuat pengunjung tidak bosan dengan 1 pemandangan saja.

Sementara itu, diatas dari menara 19 lantai tersebut terdapat tower yang biasanya digunakan untuk melihat-lihat semarang dari ketinggian. Di tower tersebut disediakan Binocular/teropong yang dapat mendetailkan pandangan pada lokasi yang diinginkan.

Mengunjungi menara ini dikenai tiket masuk seharga Rp.5000,- , yang diperuntukkan untuk pengelolaan dari sarana dan prasarana ditempat tersebut. Kalau Penggunaan binocular, adalah dengan menggunakan uang koin Rp.500,- dan koin tersebut berlaku untuk 1 menit terhitung dari koin dimasukkan.

Selamat mencoba.. 🙂

Read Full Post »