Didapati sebuah teknologi baru terkait struktur perkuatan bawah (baca : perkuatan tanah). Teknologi ini kemudian dinamai Geogrid. Ini merupakan pengembangan dari teknologi Geosintetik yang dikenal dengan nama Geotextile. Peruntukan dari Geosintetik ini adalah untuk perkuatan dan stabilisasi tanah dasar.
Geogrid sendiri adalah inovasi yang dibuat untuk menutupi kekurangan pada geotextile. Terutama masalah kekakuan bahan dan mekanisme perkuatan. Suatu hal yang tidak dimiliki Geotextile, namun Geogrid dapat menyediakannya.
Sebagai gambaran, terkait dengan kekakuan bahan, Geogrid memiliki kekakuan bahan yang lebih tinggi dibandingkan geotextile. Dan sebagaimana diketahui bahwa kekakuan penting dalam suatu struktur perkerasan, sebab tanah dasar yang lunak akan menerima gaya tekan dari beban diatasnya sehingga diperlukan bahan penguat yang tepat.
Visualisasi perbandingan kekakuan Geogrid dengan Geotextile.
Begitupun dengan pelaksanaan dari pekerjaan penghamparan. Pada pekerjaan penghamparan Geotextile diatas tanah lunak/lumpur, umumnya ditemui kesulitan saat menghamparkan. Seperti pada visualisasi gambar di kiri bawah, ditunjukkan bahwa Geotextile tidak sanggup menahan beban berat badan pekerja sehingga kaki pekerja amblas kedalam lumpur. Sementara, gambar di kanan bawah menunjukkan bahwa penghamparan dari Geogrid tidak mengalami kesulitan, karena saat penghamparannya diatas tanah lunak, kaki pekerja tidak masuk kedalam lumpur.
Visualisasi (kiri) penghamparan Geotextile, visualisasi (kanan) penghamparan Geogrid.
Mengenai mekanisme perkuatan, Geogrid menggunakan system interlocking (mengunci agregat), sementara Geotextile hanya mengandalkan tensile strength. Mengenai mekanisme interlocking pada Geogrid, ini bekerja seperti halnya tulangan pada system perkerasan rigid yaitu berfungsi memperkaku material di atasnya (Confinement effect). Sedangkan pada Geotextile mekanismenya adalah membrane effect yang mengandalkan tensile strength sehingga masih terjadi lendutan yang akan mengakibatkan penurunan setempat (differential settlement).
Semoga ada manfaatnya.
Sumber : Isparmo, Produk Geogrid, Tensar International
Wah…info yang keren mas saga….
bisa saya copy u/ di blog saya juga ya….tp, gimana caranya ya ?
salam,
HJK
insyallah bisa pak. 🙂
caranya :
1. bisa dengan hyperlink pak HJK. lambangny seperti simpul tali. kalau domainny wordpress simbol itu muncul diatas toolbar posting.
2. cara konvensional pak. copy paste sj. 🙂 kekurangannya paling tdk bs memunculkan gambar visualisasiny.
sling belajar pak. smoga bs bermanfaat.
Alhmdllh…ok saya akan coba deh….
Saya kan sewaktu2 pasti menggunakan produk ini, jika menghadapi masalah tanah yang lunak.
Saya akan coba caranya, hiper link and konvensional.
Makasih infonya,
Salam,
HJK
Wah, ternyata hiper link tidak bisa….
ndak bs y pak. 🙂 trus terang sy blum pernah menggunakan blogspot. tp sharusny fungsi hperlink itu ad pak HJK. 🙂 jd kurang lebih seperti nge-link dalam program powerpoint. ketika ad kata yg di click langsung mengarah ke domain yg bersangkutan. 🙂
atw cara konvensional sj pak. Copy paste. 🙂
Pak Saga, numpang promosi boleh ya.
Kenalkan, saya Isparmo dari PT Multibangun Rekatama Patria (MRP). Saya bergerak di bidang Geosynthetics (desain dan penjualan), termasuk Geotextile dan Geogrid yang Anda bahas di posting ini.
Jika ada yang membutuhkan informasi atau solusi terhadap permasalah tanah dasar lunak, longsoran, lining impermeable, dinding penahan tanah Multiblock, silahkan kontak saya di 021-98907652 atau 08121083060.
Terima kasih Pak Saga.
iy pak isparmo, silahkan, monggo. 🙂
iy,sy simpan no ny y pak.
btw sbg informasi, pak Isparmo ini adalah penulis makalah mengenai geogrid triaxial. saya pribadi salut dengan isi makalah beliau.
tulisan sy mengenai ini pun saya kutip dr makalah beliau.
at least, sy ucapkan terima kasih pak sdh bersedia mampir di blog sy.
Pak Saga, atau Pak Isparmo (sebagai produsen), saya Bpk Edia ingin menanyakan apakah bahan Geotextile dan Geogrid ini bisa dipakai sebagai pengganti weremest pada jalan rigid (perkerasan kaku jalan) yg dipasangnya menerus diatas douwell, dimana weremest biasa digunakan sebagai tulangan tunggal.
Sy ucapkan trimakasih…
iy pak edia, mengenai geogrid dn geotextile,sepengetahuan sy, peruntukanny untuk perkuatan tanah.
sementara untuk beton, perkuatanny y berupa tulangan atw bisa dengan wiremesh.
penulangan pada beton ini sifatny ‘harus’ karena selain untuk perkuatan struktur, tulangan tersebut juga berfungsi untuk mencegah terjadiny susut pada beton.
istilahny ‘tulangan minimum’.
jadi, umumny, untuk bahan rigid pavement digunakan tulangan konvensional. adapun alternatif lainny menggunakan wiremesh.
Untuk hal produk Geogrid ini mungkin Pak Isparmo dpt disarankan mempersentasikan dikantor tuk bahan2 diproyek (ini saran saja)…
Keren informasinya, penjelasannya cukup detil dan mudah dimengerti sekalipun bagi orang awam.
Interlocking antara bahan timbunan gravel dengan material geogrid meningkatkan daya dukung, sehingga dapat menghemat bahan timbunan gravel. Tapi menurut saya membandingkan geogrid dengan geotextile kok sepertinya nggak terlalu fair ya, seperti membandingkan apel dengan jeruk…. hehehe peace.
Karena pada kondisi bahan timbunan gravel tidak tersedia maka pilihan penggunaan geogrid bukan pilihan bijak.
Mungkin lebih fair kalau membandingkan berbagai macam tipe geogrid, geogrid yg rigid terbuat dari HDPE/PP (Tensar) dengan bahan geogrid yg terbuat dari serat polyester yg di-weaving.
Salam,
Henny