Beberapa hari yang lalu, selain turut serta dalam setiap rapat kordinasi dari semua paket/seksi pekerjaan, saya menyibukkan diri melihat-lihat dan mencermati pekerjaan di seksi 1 Jalan Tol Semarang-Solo (Baca:Tembalang-Gedawang). Mitra Kontraktor dari pekerjaan seksi 1 ini adalah PT Adhi Karya.
Pada lingkup pekerjaan seksi 1 ini terdapat 3 buah jembatan yang dikerjakan. Diantaranya adalah Jembatan Banyumanik 1, Banyumanik 2 dan Jembatan Gedawang.
Pada awalnya, desain upper structure ketiga jembatan di seksi 1 ini menggunakan PC I Girder. Kemudian ada semacam review desain sehingga diputuskan menggunakan Box Girder. Isu utamanya adalah efisiensi, selain daripada usulan dari Mitra Kontraktor yang menyayangkan apabila casting box dan Travel Gantry milik mereka yang dahulu pernah digunakan di Suramadu tidak dimanfaatkan.
Sebetulnya, konsep I Girder jauh lebih mudah dan cepat, mengingat I Girder tersebut dapat diproduksi secara masal dan pemasangannya tidak memerlukan Alat khusus (baca:hanya 2 buah crane). Hanya saja, Mitra Kontraktor tetap yakin dengan review desain menggunakan box Girder, dengan pertimbangan bahwa volume dari beton akan banyak berkurang sehingga biaya awal dari Jembatan tersebut dapat berkurang.
Terlepas dari hal tersebut, patokan penyelesaian dari keseluruhan pekerjaan paket 1 Jalan Tol Semarang-Solo (baca: dari Tembalang-Gedawang-Penggaron-Beji, yang terbagi dalam 3 seksi pekerjaan) ini sudah ditetapkan. Dan hal tersebut bisa dikatakan harga mati dan merupakan kuncian waktu. Satu-satunya cara, bagi Mitra Kontraktor untuk tetap dapat perform dan menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu kontrak adalah melakukan perhitungan mundur dari waktu kuncian tersebut untuk membuat shedule pekerjaan.
Hal itu pun yang coba diupayakan oleh Mitra Kontraktor pekerjaan seksi 1, PT Adhi Karya. Lintasan Kritis dari schedule pekerjaan PT Adhi Karya ada pada ketiga Jembatannya. Mitra Kontraktor,PT Adhi Karya, banyak tersita waktunya untuk pekerjaan instalasi Travel Gantry, yakni selama 14 hari. Sementara pekerjaan instalasi tersebut termasuk bagian dari metode kerja sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam progres prestasi.
Namun rupanya,lagi-lagi, elemen mutu,waktu dan biaya adalah suatu kesatuan yang saling mengikat dan tidak dapat terpisahkan. Sehingga apabila Mitra Kontraktor,PT Adhi Karya, menginginkan percepatan dari sisi waktu, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan. Begitupun bila menginginkan mutu pekerjaan masih tetap terbaik, pastinya biaya yang dikeluarkan akan bertambah.
Sisi waktu yang coba ditekan oleh mitra Kontraktor adalah waktu pengerasan beton, atau dikenal dengan sebutan Initial Setting. Dari schedule yang dibuat, diyakini bahwa untuk stressing dari Box Girder membutuhkan waktu sekitar 4-5 hari. Padahal, asumsi tersebut apabila dimasukkan kedalam schedule pekerjaan, kejaran waktu penyelesaian pekerjaan menjadi tidak terpenuhi.
Sehingga, melalui beberapa rapat kordinasi dibuat kesepakatan bahwa Initial Setting dari beton tersebut harus dibuat tidak lebih dari 2 hari, agar patok waktu penyelesian pekerjaan dapat terpenuhi. Meskipun pada akhirnya ada biaya yang harus dibayar oleh Mitra Kontraktor,PT Adhi Karya, untuk metode tersebut.
Metode yang coba dilakukan untuk menekan Initial Setting beton tersebut adalah dengan penambahan Admixture. Yakni berupa Water Reducing, High Range , yang diyakini selain dapat menurunkan rasio air semen, workability adukan tetap terjaga, dan diyakini pula bahwa hanya dalam waktu 48 jam beton sudah mencapai 82% dari kekuatan rencana.
Mengenai penjelasan dari Admixture, berupa Water Reducing, High Range tersebut akan coba saya jelaskan pada lain kesempatan.
Semoga ada manfaatnya.
[…] by Saga Hayyu Janji adalah hutang, begitulah yang ada difikiran saya saat ini. Begitu mengingat postingan saya sebelumnya, yang mana saya menjanjikan akan mengulas mengenai Admixture, saya merasa perlu untuk melunasi […]
hmmm…ya, masih cukup waktu untuk melunasi hutang postingnya…
ok, Selamat berkarya ya…
Salam,
HJK
trims pak HJK. 🙂
Mohon kami diberikan penjelasan dari Admixture, berupa Water Reducing, High Range tersebut . Kira-kira komposisinya seperti apa dalam 1 m3 beton.
Kami memerlukan info tersebut. Tks
cara pelakasanaannya gmn yak dengan menggunakan traveller itu.apa traveller itu digunakan sebagai bekisting???